JALAN JALAN KE KOREA 2013 (Part 1)

Berlibur ke Seoul juga sudah bukan yang pertama kali, ini merupakan yang ketiga kalinya, tapi saya tetap saja menyukai dan menikmatinya, mungkin karena saya penggemar drama dan makanan Korea, hahahha....
Seperti yang sebelumnya, saya berkunjung ke Seoul juga saat musim dingin di bulan Januari dengan berharap salju akan turun, tetapi selama saya di sana cuacanya sangat baik dan cerah, sehingga sama sekali tidak turun salju.Inilah catatan perjalanan saya di Korea selama 6 hari 5 malam bersama dengan kakak dan teman.

HARI PERTAMA (Kamis, 24 Jan 2013)
Kami berangkat ke Seoul dengan ASIANA Airline (maskapai penerbangan Korea Selatan), waktu keberangkatannya adalah sore pk 16.30, jadi kami berangkat ke bandara sekitar pk 2 siang. Konter Check in ASIANA Airline berlokasi  di terminal 2 Taoyuan International Airport.
Sambil menunggu boarding saya mengambil foto pesawat yang akan membawa kami ke Seoul
Pesawat akan boarding pk 16:05 dan terbang pk 16:30
Tidak lama kami menunggu, waktu boarding tiba .
 
 

Pelayanan Asiana Airline termasuk lumayan ok, tapi masih kurang sedikit bila dibandingkan dengan ANA Airline (maskapai penerbangan Jepang).
Makanan yang selalu ditunggu-tunggu sudah datang , pilihannya nasi ikan tepung asam manis dan mie goreng, rasanya pun enak ditambah karena saya juga sudah lapar.

Penerbangan dari Taipei menuju Seoul hanya sekitar 2 1/2 jam, kami mendarat di Incheon International Airport pada pk19:55 (waktu Seoul 1 jam lebih awal dari Taipei)
Setelah kami selesai mengambil bagasi, kami mengarah ke luar dan di depannya ada convenience strore merek GS 25 yang banyak di temui di Seoul, di sini kami membeli kartu transportasi T-Money(kalo di Taiwan seperti YOYO Card), yang dapat kita isi dengan uang dan dapat digunakan saat naik MRT atau bis kota tanpa harus repot-repot mencari uang koin, hanya dengan menempelkan pada alat sensornya dan langsung dipotong biayanya secara otomatis.
 
Kami langsung menuju downtown dengan MRT dan sekitar pk 22.30 kami tiba di Hotel dan melakukan check in. Kami tinggal di Sutton Hotel Myeongdong sekarang sudah berganti namanya menjadi Staz Hotel Myeongdong 1, walaupun daerahnya ngak terlalu ramai, tapi dekat dengan stasiun MRT dan jaraknya ke pusat keramaian Myeongdong hanya berjarak 1 stasiun saja, MRT terdekat dengan hotel bernama Stasiun Euljiro 3-ga dengan hanya perlu sekitar 4 menit untuk berjalan sampai ke hotel, lokasi yang cukup strategis.
 Lobi Hotel
Desain kamarnya modern minimalis, walaupun tidak besar tetapi sangat bersih dan nyaman
 
 Toiletnya termasuk luas, lengkap dengan segala amenities-nya


 Klosetnya pun merupakan kloset yang otomatis
 Ada cermin yang dinding yang besar
Setelah menyimpan koper di kamar, kami langsung menuju restaurant yang terkenal terutama di kalangan turis mancanegara yang bernama Chuncheonjip Dakgalbi yang terletak di daerah Sinchon, transportasinya sangat mudah, turun di stasiun MRT Sinchon keluar di exit no 2, dan jalan kaki sekitar 7 menit.
Kami tiba di sana pk 11 malam, sehingga tidak begitu ramai, meja yang terisi saat kami di sana hanya 2 meja dan itu pun bukan turis melainkan pengunjung lokal,  karena biasanya resataurant ini akan penuh dikunjungi para turis saat siang atau waktu makan malam, jadi bila tidak ingin menunggu lama atau berdesak-desakan saya merekomendasikan untuk datang lebih malam, dan tidak perlu kuatir datang kemalaman restaurant-nya sudah tutup karena mereka beroperasi dari pagi pk 11:00 sampai dengan pagi pk 6:00.
Menu yang terkenal adalah Spicy Grilled Chicken with cheese, harganya kalo ngak salah 7500 won perporsi, dan rata-rata di Korea setiap orang diharuskan memilih 1 porsi.
Rasanya lezat sekali , ayamnya tak bertulang, dagingnya empuk dan sangat cocok dengan saosnya yang pedas manis apalagi ditambah dengan mozerella cheese, wah.... pokoknya enak banget sampai sekarang aja masih terbayang-bayang kelezatannya.
Sebelum menu utamanya datang akan dihidangkan makanan pembukanya terlebih dulu seperti kimchi dan salad makaroni, untuk makanan pembukanya bila habis bisa direfill terus sampai puas dengan gratis.
 

Kemudian pelayannya akan menyiapkan bahan makanannya yang berupa potongan daging ayam tanpa tulang, tauge, sayur kol dan akan dimasak di depan kami.

Setelah itu ditutup supaya lebih cepat matang
Setelah hampir matang tutupan dibuka dan diberi mozerella cheese dan dibiarkan sampai cheesenya meleleh dan siap disantap.
Terakhir kami juga memesan nasi gorengnya yang juga dimasak dengan wajan yang sama, ada 2 macam pilihan yaitu nasi atau mie gandum, kami memilih nasi.
Nasi akan dimasak sampai agak mengerak kemudian siap untuk dinikmati, nasi keraknya sangat wangi.
Kami bertiga makan sampai kenyang sekali, puas banget, lain kali kalo ada kesempatan ke Seoul lagi pasti deh ke sini lagi. Selesai makan kami langsung kembali ke hotel untuk beristirahat, karena sampai di hotel juga sudah pk 00:30.


HARI KE-2 (Jumat, 25 Jan 2013)
Hari ini kami akan pergi ke Petite France dan Nami Island yang ada di luar kota Seoul, kami berangkat ke sana naik kereta "ITX Cheongchun"

Pemandangan yang indah sepanjang perjalanan
Turun di  Cheongpyeong Station
Sebenarnya setibanya di Cheongpyeong  kita bisa naik bis wisata khusus yang dapat membawa kita menuju Petite France dan biayanya juga murah, tetapi karena masih harus menunggu waktunya maka kami memutuskan untuk langsung naik taxi saja, kami naik taksi dari depan stasiun 
Pemandangannya sangat indah sepanjang perjalanan menuju Petite France, dapat terlihat pegunungan-pegunungan yang diliputi  salju
Sekitar 15 menit perjalanan kami tiba di Petite France yang sering dipakai sebagai lokasi shooting drama Korea yang terkenal seperti "Bethoven Virus", "Secret Garden", You Who Came From the Stars" dan TV show "Running Man"
Harga tiket per orang untuk dewasa 600 won, anak-anak 4000won.
Saat membeli tiket diberikan souvenir pen yang bertemakan lokasi wisata ini
Tempat ini dibuat bernuansa Perancis, dan terdapat bangunan-bangunan bergaya Perancis yang merupakan tempat peristirahatan seperti villa yang dapat disewa oleh wisatawan untuk bermalam di sana.
Petite France ini mengambil konsep dari karakter novel "Sang Pangeran Kecil" yang menjadi best seller di Perancis
 

Lokasinnya tidak begitu besar, sehingga tidak perlu waktu yang lama untuk berkeliling di sini, juga terdapat gallery, theater kecil, dan tempat yang cantik untuk berfoto ria.
 

Karena cuacanya yang sangat dingin, maka kami membeli coffee latte untuk menghangatkan diri, sambil menikmati pemandangan yang indah dan udara yang segar dan terbebas dari polusi...
 

Saat musim panas, di sini merupakan panggung terbuka, tetapi selama musim dingin tidak beroperasi
  Di dalam Galeri
 


Salah satu bangunannya memiliki menara, dan kita bisa naik keatas menara itu sambil menikmati indahnya pemandangan dari tempat tinggi
Setelah puas berkeliling kami pun meninggalkan tempat ini menuju Nami Island,  karena bis yang menuju ke Nami Island belum tiba dan masih harus menunggu beberapa waktu lagi maka kami naik taxi, dan meminta bantuan dari pusat informasi turis untuk memesankan taxi sebab daerahnya sangat sepi dan kami tidak melihat ada taxi yang lewat.
Setibanya di sana kita harus membeli tiket untuk masuk dalam Namira Republic. 
Harga tiket perorang 10.000 won (termasuk tiket kapal pulang pergi)
Untuk menuju Pulau Nami akan ada kapal yang membawa kita ke seberang.

Selama di dalam kapal kami sangat menikmati pemandangannya yang sangat indah dan dapat terlihat dengan jelas pegunungan yang diselimuti oleh salju.
 Kapalnya penuh dengan wisatawan


Hanya sebentar saja sekitar beberapa menit kami sudah tiba di Pulau Nami dan akan disambut oleh tugu batu yang besar
Pulau Nami sangat terkenal karena sering dipakai sebagai lokasi syuting, dan bila anda pecinta drama Korea maka anda pasti tahu "Winter Sonata" yang membuat tempat ini diserbu oleh para wisatawan bukan hanya dalam negeri tetapi juga dari mancanegara. Jadi bila anda berkesempatan mengunjungi Korea pastikan anda berkunjung ke Pulau Nami ini.

 
 
Akan ditemukan banyak spot cantik untuk berfoto ria
 

 
Di sini juga ada food center, jadi bila anda lelah dan lapar bisa makan sejenak di tempat ini
Kami kemudian masuk ke cafetaria mungil yang menjual fastfood seperti hamburger, dan saya kemudian memesan beef burger, kami sengaja tidak mau makan makanan yang terlalu berat karena  malam harinya kami ingin makan Korean bbq, biar ngak kekenyangan...

Sehabis makan, kamipun bersiap-siap meninggalkan pulau dan kembali ke Seoul.
Kali ini kami naik kereta dari Gapyeong Station, karena lebih dekat dengan Pulau Nami dibandingkan dengan Cheongpyong Station
Tiba di Seoul sudah sekitar pk 17:00 dan kami menuju pusat keramaian di Myeongdong  mulai mencari Restaurant yang menyediakan hidangan bbq khas Korea.
Kemudian kami melihat sebuah restaurant bbq yang kelihatannya lumayan dan tertulis Korean Traditional Restaurant, jadi kami pun memutuskan makan malam di sini.
Nama restaurantnya Wangbijib, anda bisa mengunjungi websitenya  www.wangbijib.com 
Ternyata saya pun baru tahu bahwa restaurant ini lumayan terkenal dan merupakan franchise, kebetulan yang kami datangi adalah pusatnya.
 
Beruntung saat kami kesana masih belum ramai, dikarenakan masih agak pagi untuk jam makan malam, tetapi semakin malam semakin ramai. Seperti biasa rumah makan khas Korea selalu menghidangkan berbagai macam hidangan pembuka sebelum dihadirkannya makanan utama dan bisa tambah sepuasnya.
 
Kami memesan daging sapi , dan dagingnya enak sekali karena sangat empuk
 
Setelah matang dagingnya kita celup sedikit saus kecap yang khas dan dibungkus dengan daun, lalu siap disantap...mmmm lezat sekali.
 
Kami juga memesan Korean seafood pancake (Haemul Pajeon)
Setelah makan kami berjalan-jalan sebentar dan kembali ke hotel.

HARI KE-3 (Sabtu, 26 Jan 2013)
Pagi ini kami merencanakan untuk berkunjung ke Seoul Tower,  sebelumnya kami ingin membeli sandwich yang terkenal di Seoul yang bernama Isaac Toast. Ada beberapa cabang di Seoul, kami mengunjungi yang berlokasi di Myeongdong karena dekat dengan Seoul Tower, naik Subway(line4) turun di Myeongdong station dan keluar di exit 5 dan jalan lurus sekitar 5 menit akan terlihat dengan jelas.

Ini "ajumma" menjual sandwich, kebanyakan yang datang membeli adalah turis, saya sama sekali tidak melihat adanya orang lokal yang membelinya.
Mohon maaf karena sudah tidak sabar ingin mencobanya, sampai lupa difoto dulu, jadi setelah dinikmati hampir setengahnya baru ingat foto,hahaha..... sandwichnya benar-benar enak, rotinya lembut dan isi daginnya pun tidak seret, saya recommended banget!
Ada beberapa cara untuk menuju Seoul Tower, saya ingat waktu pertama kali ke Seoul Tower saya naik taxi, yang ke dua kalinya naik bis, dan yang ketiga ini kami naik cable car.
Akses menuju cable car dapat dicapai dengan berjalan kaki, keluar dari Subway Myeongdong station exit 3(line 4)  dan berjalan kaki menuju arah Hotel Pasifik dan berjalan sekitar 10-15 menit jalan menanjak akan tiba di lokasi cable car.
Karena jalannya menanjak, kami berjalannya agak terengah-engah....
Kemudian akan terlihat tanda Namsan Cable Car, ikuti saja arahnya
Dan setelah naik tangga ini maka akan tiba di  Namsan cable car

Setelah memasuki gedung di atas akan terlihat loket penjualan tiket cable car menuju Seoul Tower 
Jam operasi : pk10:00-23:00       
 Tiketnya : 8500/dewasa (round trip), 6000 (one trip)
                5500/anak (round trip) , 3500 (one trip)
Kami hanya membeli tiket one trip karena pulangnya kami ingin ke lokasi wisata lain dengan bis.
 
Tiba di atas akan terlihat kemegahan Namsan Seoul Tower yang juga di kenal dengan nama N Seoul Tower.  N Seoul Tower merupakan menara observasi da komunikasi yang terletak di bukit Namsan dan juga merupakan landmark kota Seoul,  sering juga  dipakai sebagai lokasi syuting film-film Korea.
Tiket  naik ke ruang observasi untuk dewasa 10.000 won, anak-anak 8000 won.
Sebelum naik ke ruang observasi, kami berkeliling dulu untuk berfoto-foto di sekitar area.
 
Selain ruang observasi, juga terdapat restaurant, toko souvenir dan museum Teddy bear, tapi kami tidak masuk ke dalam museum Teddy bear karena untuk masuk harus membeli tiket .
Ruang observasi ada di lantai 5, naik ke atas dengan menggunakan lift.
Dari ruang oveservasi kita akan dapat melihat keindahan kota Seoul dari berbagai sudut
 
Setelah puas memandang kota Seoul yang begitu indah, kamipun meninggalkan N Seoul Tower dan naik Yellow bus menuju Namsangol di Chungmuro
Sampai di stasiun Chungmuro kami makan siang terlebih dulu, kebetulan kami melihat sebuah restaurant Chinese food dan kami pun memilih makan siang di sana.
Saya memilih menu "Jajang myeon" , bila anda sering menonton drama Korea, maka pasti tahu makanan "Jajang myeon" yang hanya dapat ditemukan restaurant yang menjual Chinese Food.
Jajang myeon merupakan mie yang bersaus warna hitam yang dibuat dari pasta kacang kedelai hitam dan diolah dengan campuran daging serta potongan kentang dan wortel dan bawang bombay, mie-nya sangat kenyal dan bumbu sausnya manis, saya lumayan menyukainya tetapi karena porsinya yang terlalu banyak tidak mampu untuk menghabiskannya.
 Kami juga memesan nasi goreng udang
Untuk menu nasi goreng akan diberikan semangkuk sup pedas, supnya enak sekali rasanya , terasa kental dan pedasnya, saya suka sekali dengan supnya.
 
Di Chungmuro ada lokasi wisata yang lumayan menarik yang bernama Namsangol Hanok Village, akses untuk menuju lokasi ini sangat mudah, anda bisa naik MRT dan turun di Chungmuro station dan keluar di exit 3 atau 4. 
Untuk masuk ke lokasi ini tidak dikenakan biaya
Jam Operasi
Apr-Oct: 09:00-21:00
Nov-Mar: 09:00-20:00
Namsagol Hanol Village merupakan sebuah tempat yang dibuat seperti keadaan jaman dulu dengan berbagai bangunan bergaya tradisional.
 
 
Dan juga kita dapat mengenal kebuadayaan tradisonal Korea seperti adanya berbagai kerajinan yang diperlihatkan kepada pengunjug seperti tembikar, alat musik, dan sebagainya.

Dari Namsangol Hanok Village kami menuju ke Gyeongbokgung Palace yang merupakan salah satu istana peninggalan Dinasti Joseon.
Akses menuju Gyeongbokgung Palace :(Seoul Subway line3) turun di Gyeongbokgung Palace Station , keluar di exit 3
Jam Operasi: 
November-February 09:00-17:00
March-May 09:00-18:00
June-August 09:00-18:30
September-October 09:00-18:00
(Setiap hari Selasa libur)
Biaya tiket : Dewasa 3000won, anak-anak 1500won
Dan pada jam tertentu kita dapat menyaksikan pergantian pasukan penjaga di pintu gerbang Gwanghuamun

Saat melihat parade pasukan penjaga istana ini, kami rasanya seperti dibawa kembali ke jaman dulu, mereka terlihat sangat gagah dan berpostur tinggi besar.

Gyeongbokgung Palace sangat megah dan lokasinya sangat besar dan memiliki banyak kompleks bangunannya, kami pun hanya mengunjungi sebagian saja karena areanya terlalu luas.

Di area ini juga ada "National Folk Museum of Korea", yang mana kita akan dapat melihat keadaan kehidupan orang Korea di jaman dulu.
Kami tidak terlalu lama di Gyeongbokgung, karean ini sudah yang ke 3 kalinya  mengunjungi istana ini.
Sorenya kami melanjutkan naik subway ke Ehwa Womasn University turun langsung di stasiun Ehwa Womans University (line 2), kampus ini sangat cantik karena itu banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

dan memiliki taman yang luas sehingga sangat nyaman untuk berjalan santai di sana.
Di lokasi sekitar kampus juga terdapat banyak pertokoan dan merupakan salah satu tempat favorit bagi turis untuk berbelanja, karena harga-harganya pun tidak terlalu mahal dan terjangkau.

Selain itu di pinggiran jalan juga banyak pedang kaki lima yang menjual camilan makanan seperti kue yang berisi telur, ayam pop crispy, kue ikan isi kacang merah, dan masih banyak lagi.......
 Kue yang berisi telur
Kue ikan berisi kacang merah
Ayam pop crispy

Karena di sekitar area kampus maka juga banyak ditemukan cafe cafe yang didisain menarik, salah satunya Cafe Bene yang sering dijadikan lokasi syuting drama Korea, kami pun ingin mencobanya...

Kami memesan Iced Mocca, Chocolate Cream dan Strawberry Waffle
Chocolate Ice Cream
 Waffle-nya enak dan teksturnya lembut tapi agak kecil porsinya hahaha...
Malam harinya kami kembali ke pusat keramaian Myeongdong karena kami ingin mencoba salah satu khas kuliner yang juga terkenal di Korea yaitu "Budae Jigae" atau yang berarti "Sup pasukan militer".
Asalnya bermula dari adanya pangkalan militer USA di Korea dan bahan makanan mereka seperti sosis, kalengan Spam, daging dikombinasikan dengan bahan ala Korea seperti kimchi, cabe khas korea, mie ramen lalu dimasak semuanya menjadi satu maka teciptalah "Budae Jigae"
Salah satu merk Budae Jigae yang luamayan terkenal adalah Noolbo, dapat ditemukan diberbagai daerah di Seoul karena merupakan franchise, kami mengunjungi yang berlokasi di Myeongdong.
Untuk lebih jelasnya anda dapat mengunjungi websitenya di http://www.nolboo.co.kr/eng/main/main.asp
Kuliner ini paling asik dinikmati saat musim dingin karena kuahnya yang panas dan pedas sangat menghangatkan apalagi kuahnya yang sangat terasa dengan kaldunya.
Rata-rata di Korea pesanan menu tidak bisa di share bareng, jadi kami harus memesan 3 porsi yang lumayan banyak, untungnya kami dapat menghabiskannya juga karena sangat enak, di Taiwan saya sudah mencoba beberapa restaurant yang menjual "Budae Jigae" tapi sayang sekali sampai sekarang belum menemukan yang seenak kami makan di Korea
Sehabis makan malam kami kembali ke hotel, kebetulan di dalam hotel kami ada convenience store jadi iseng-iseng kami mampir 




Ini adalah minuman pisang susu yang terkenal ,saya sangat menyukainya padahal saya tidak suka dengan pisang,  harus dicoba kalau ke sana....
Chips kentang ini juga enak lho, rasanya renya dan ngak berminyak, banyak orang yang membelinya sebagai oleh-oleh




Artikel lainnya:

Komentar

  1. flashback to Korea. serasa jalan2 di Korea. sweet memories... klo ci Mary ga tulis blog aku udh lupa blass

    BalasHapus
  2. Thank you fifi , nanti diikuti yg part 2 ya, hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JALAN JALAN KE SWISS 2018 (Part 3) - Grindelwald First

JALAN JALAN KE SWISS 2019 Part 2 - Zermatt, Wengen, Lauterbrunnen

JALAN JALAN KE SWISS 2018 (Part 1)